Resiko Profesi E-Sport Saat Memilih Terjun di Dalamnya

Meskipun memberikan cukup banyak keuntungan, namun ada resiko profesi e-sport yang harus kamu ketahui jika ingin terjun menjadi profesional. Apalagi ada anggapan bahwa pekerjaan ini menjadi impian karena bisa menyalurkan hobi dan mendapat penghasilan.

Memang benar jika beberapa gamers memiliki penghasilan yang menggiurkan, bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan jutaan rupiah. Beberapa di antara gamers dengan penghasilan tinggi misalnya Jess No Limit, Justin Tobias, dan lainnya.

Baca Juga : Penulis Sampai Artis Ikut Trend NFT, Lokal Maupun Mancanegara

Anggapan ini membuat cukup banyak orang ingin menjadi atlet e-sport profesional tanpa mengetahui kesulitan ketika bergelut di dalamnya. Dengan wawasan ini, kamu bisa mempertimbangkan kembali jika ingin menjadi gamers profesional.

Resiko Profesi E-Sport yang Harus Kamu Tahu

resiko profesi e-sport

Meskipun ada anggapan jika kehidupan menjadi gamers profesional sangat mudah dengan penghasilan besar, namun sebenarnya hal itu tidak sepenuhnya benar. Berikut adalah beberapa resiko dari profesi e-sport yang perlu kamu tahu.

1. Penuh Tuntutan

Menjadi seorang gamers harus memiliki bakat yang tidak semua orang memilikinya. Seseorang yang suka bermain game juga bukan berarti bisa dijadikan profesi, sebab seorang profesional harus bekerja keras dan memberikan performa terbaik.

Sama halnya seperti atlet lainnya, seorang gamers profesional juga harus memiliki prestasi untuk menunjukkan kesuksesannya. Dapat dikatakan, resiko profesi e-sport adalah tuntutan untuk terus merebut posisi teratas dan memenangkan banyak pertandingan.

Jika kamu bisa memenangkan pertandingan, maka kamu bisa mengikuti turnamen dengan tingkat lebih tinggi. Sementara itu, ketika performa tidak meningkat, bahkan menurun, maka bisa jadi kemampuan gamingmu akan dipertanyakan dan akhirnya dilupakan.

Resiko profesi e-sport berupa tuntutan untuk terus menunjukkan performa terbaik membuatmu harus berlatih game hingga menghabiskan waktu 8 hingga 12 jam per hari. Bahkan ada tim yang membatasi komunikasi selama di boot camp agar fokus pada turnamen.

Meskipun terlihat sangat menuntut, namun tetap saja hal itu tidak berlebihan. Sebab ketika bertanding, maka pemain harus memiliki fokus, konsentrasi, juga berpikir cepat meskipun tidak banyak menggunakan otot.

2. Tidak Selalu Kaya

Memang ada beberapa gamers sukses dan memiliki penghasilan tinggi, namun pemasukan seorang atlet e-sport tidak stabil. Mereka mengandalkan kemenangan dari pertandingan, padahal ada saat di mana harus mengalami kegagalan dalam meraih juara.

Resiko profesi e-sport di Indonesia berbeda dengan di luar negeri. Sebab beberapa organisasi e-sport dunia memberikan fasilitas, gaji pokok, tunjangan, serta berbagai keuntungan lain, sementara gamers di Indonesia tidak selalu demikian.

Hanya beberapa gamers profesional saja yang mendapatkan angka pendapatan puluhan juta rupiah, itupun hanya untuk pemain yang menjuarai tingkat internasional. Selain itu, pemasukan bisa didapatkan melalui cara lain seperti konten, endorse, dan sebagainya.

3. Berjangka Pendek

Resiko profesi e-sport terakhir, kamu hanya bisa menjadi profesional dalam jangka waktu pendek. Memang benar ada beberapa anak yang masih belasan tahun mendapat penghasilan tinggi lewat fame, namun fase itu tidak akan lama.

Hal ini tentu berbeda dengan atlet olahraga seperti sepakbola, basket, dan lainnya yang bisa meniti karir hingga usia 30 tahunan selama kondisinya masih prima. Sayangnya menjadi seorang gamers profesional hanya bisa usia 17 hingga 25 tahun saja.

Bukan hanya itu saja, resiko profesi e-sport bisa menguras kemampuan pikir serta bisa terjadi cidera maupun kesalahan tubuh. Jika dilihat baik-baik, biasanya daerah tangan, tulang belakang, leher, kepala dan pinggul memiliki pergerakan terbatas.

Ada beberapa cidera yang sangat rawan dialami oleh atlet e-sport. Beberapa contohnya seperti tennis elbow, trigger finger, carpal tunnel syndrome, bahkan hingga kegagalan dalam pernapasan.

Menjadi gamers profesional memang terlihat menjanjikan dengan penghasilan tinggi serta mendapatkan banyak benefit. Meski begitu, ada beberapa resiko profesi e-sport yang menghantui para pemain sehingga perlu menjadi pertimbangan jika terjun di dalamnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *